Dunia Binatang


jerapah merupakan hewan yang berasal dari Afrika
jerapah memiliki leher yang panjang utuk memungkinkan memakan pucuk dari pohon.


  burung ini memiliki nama Elang jebrik sesuai dengan bulunya yang berdiri:)





kodok merupakan binatang yang bisa hidup di 2 alam
 penyu merupakan binatang laut yang tersebar di penjuru negara






Burung yang 1 ini bukan hanya indah dari segi warna tapi juga memiliki kelebihan dalam kicauannya yang indah.



Burung Elang adalah termasuk burung pemburu dan penguasa di udara

1 komentar

Belajar Ilmu Tajwid 9







Belajar Ilmu Tajwid 9 : Waqof

Akhirnya kita belajar tentang Waqof (pemberhentian). Adapun yang akan kita bahas disini adalah macam macam waqof dan tanda tandanya.

A. Macam Macam Waqof

1. Tamm (sempurna)

الوقف التام

Yaitu waqof yang dilakukan pada suatu kata dalam suatu bacaan al-qur’an sedangkan kata tersebut tidak ada hubungannya dengan kata yang selanjutnya.

Contohnya dalam surat Al-Baqoroh ayat 7

وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ . وَ مِنَ النَّاسِ …

2. Hasan (baik)

الوقف الحسن

Yaitu waqof yang dilakukan pada suatu kata dalam suatu bacaan al-qur’an tetapi kata tersebut ada hubungannya dengan kata yang selanjutnya.

Contohnya dalam surat Al-Fatihah ayat 7

أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ . غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ …

3. Kafin (cukup)

الوقف الكافي

Yaitu waqof yang dilakukan pada suatu kata dalam bacaan al-qur’an sedangkan kata tersebut tidak ada hubungannya dengan kata yang selanjutnya dari segi ucapan tetapi mempunyai hubungan dari segi arti.

Contohnya dalam surat An-Nisa’ ayat 23

حُرِّمَتْ عَلَيْكُمْ أُمَّهَاتُكُمْ . وَبَنَاتُكُمْ …

4. Sholih (sah)

الوقف الصالح

Yaitu waqof yang sah dilakukan pada suatu kata dalam suatu bacaan al-qur’an yang menerangkan kata setelahnya.

Contohnya dalam surat Al-Baqoroh ayat 61

ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ وَ الْمَسْكَنَةُ . وَ بَاؤُوْ …

5. Qobih (buruk)

الوقف القبيح

Yaitu waqof yang dilakukan pada suatu kata dalam suatu bacaan al-qur’an sedangkan kata tersebut tidak terikat setelah lengkapnya perkataan dan kadang kadang berhubungan dengan kata yang selanjutnya.

Contohnya dalam surat Al-Fatihah ayat 4

مَالِكِ . يَوْمِ الدِّيْنِ …

6. Jaiz (boleh)

الوقف الجائز

Yaitu waqof yang dilakukan pada suatu kata dalam bacaan al-qur’an selain waqof waqof yang ada diatas.

Contohnya dalam surat Hud ayat 88

وَ مَا تَوْفِيْقِيْ إِلاَّ بِا للَّهِ . عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ …

B. Tanda Tanda Waqof

Tanda tanda waqof itu banyak macamnya dan ada perbedaan antara al-qur’an yang satu dengan yang lain.

Tetapi tanda tanda waqof yang paling dikenal banyak orang adalah sebagai berikut :

م

Tanda ini artinya wajib berhenti.

لا

Tanda ini artinya tidak boleh berhenti.

ج

Tanda ini artinya boleh berhenti dan boleh tidak.

صلى

Tanda ini artinya lebih diutamakan untuk meneruskan walaupun berhenti juga diperbolehkan.

قلى

Tanda ini artinya lebih diutamakan untuk berhenti walaupun diteruskan juga diperbolehkan.

0 komentar

Belajar Ilmu Tajwid 8







Belajar Ilmu Tajwid 8 : Hukum Ro’

Hukum yang ada pada huruf Ro’ ada 3 macam yaitu :

A. Tafkhim (tebal)

تَفْخِيْم

Ro’ Tafkhim  terdapat pada beberapa hal yaitu :

1. Ro’ yang berharokat fathah.

Contoh :

رَسُوْلٌ

2. Ro’ yang berharokat Dhommah.

Contoh :

رُزِقْنَا

3. Ro’ sukun yang didahului oleh huruf yang berharokat Fathah.

Contoh :

مَرْضِيَّةٌ

4. Ro’ sukun yang didahului oleh huruf yang berharokat Dhommah.

Contoh :

تُرْحَمُوْنَ

5. Ro’ sukun yang didahului oleh huruf yang berharokat Kasroh sedangkan kasroh tersebut tidak asli.

Contoh :

اِرْجِعِيْ

6. Ro’ sukun yang didahului oleh huruf yang berharokat Kasroh sedangkan kasroh tersebut asli tetapi setelah Ro’ terdapat salah satu dari huruf ISTI’LA’.

HURUF ISTI’LA’ :

Isti’la’ disebut juga Irtifa’ (tinggi) atau Tsiqol (sulit). Karena sulit dikeluarkan.

Yaitu huruf hijaiyyah yang cara membacanya seperti huruf “O” pada abjad Indonesia.

Huruf huruf Isti’la’ tersebut ialah :

{   خ  ص  ض  غ  ط  ق  ظ   }

Contoh  dari hukum Ro’ ini :

مِرْصَادٌ

فِرْقَةٌ

قِرْطَاسٌ

B. Tarqiq (tipis)

تَرْقِيْق

Ro’ Tarqiq  terdapat pada beberapa hal yaitu :

1. Ro’ yang berharokat Kasroh.

Contoh :

وَ أَرِنَا

2. Ro’ yang terletak setelah Ya’ sukun.

Contoh :

قَدِيْرٌ

3. Ro’ sukun yang didahului oleh huruf yang berharokat Kasroh sedangkan kasroh tersebut asli tetapi setelah Ro’ tidak terdapat huruf ISTI’LA’.

Contoh :

فِرْعَوْنَ

C. Boleh Keduanya (Tafkhim atau Tarqiq)

جَوَاز الْوَجْهَيْن

Ro’ yang boleh dibaca Tafkhim atau Tarqiq adalah Ro’ sukun yang didahului oleh huruf yang berharokat Kasroh tetapi setelah Ro’ terdapat huruf ISTI’LA’ yang berharokat Kasroh.

Contoh :

مِنْ عِرْضِهِ

بِحِرْصٍ


0 komentar

Belajar Ilmu Tajwid 7







Belajar Ilmu Tajwid 7 : Madd

Hukum Madd dibagi 2 yaitu :

A. Madd Thobi’i (Asli)

مَدّ طَبِيْعِيّ

Panjang bacaan Madd Thobi’I adalah 2 harokat.

Madd Thobi’I terjadi apabila terdapat :

1. Huruf Alif didahului oleh huruf yang berharokat Fathah (A).

Contoh :

رَبَّنَا

2. Huruf Ya’ didahului oleh huruf yang berharokat Kasroh (I).

Contoh :

فِيْهِ

3. Huruf Wau didahului oleh huruf yang berharokat Dhommah (U).

Contoh :

قُوْلُوْا

B. Madd Far’i (Cabang)

مَدّ فَرْعِيّ

Madd Far’i macamnya ada banyak yaitu :

1. Madd Wajib Muttashil

مَدّ وَجِب مُتَّصِل

Yaitu apabila ada madd thobi’i bertemu dengan Hamzah di dalam satu kata.

Contoh :

سَوَاءٌ

جَاءَ

وَرَاءَ

Panjang dari madd Wajib Muttashil adalah 5 harokat.

2. Madd Jaiz Munfashil

مَدّ جَاءِز مُنْفَصِل

Yaitu apabila ada madd thobi’i bertemu dengan Hamzah di 2 kata yang berbeda.

Contoh :

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ

وَمَا أَنْزَلْنَا

قُوْ أَنْفُسَكُمْ

Madd Jaiz Munfashil boleh dibaca dengan 3 cara :

a. Secara Cepat yaitu 2 harokat

b. Secara Sedang yaitu 4 harokat

c. Secara Tajwid yaitu 5 harokat

3. Madd Aridh Lissukun

مَدّ عَارِض لِلسُّكُوْنِ

Yaitu apabila ada waqof (berhenti) diakhir kata sedangkan sebelum huruf yang waqof adalah Madd Thobi’i atau Lin.

Contoh :

فِيْهَا خَالِدُوْنَ .

سَمِيْعٌ بَصِيْرٌ .

لاَ رَيْبَ ’

Madd Aridh Lissukun boleh dibaca dengan 3 cara :

a. Secara Pendek yaitu 2 harokat

b. Secara Sedang yaitu 4 harokat

c. Secara Panjang yaitu 6 harokat

4. Madd Badal

مَدّ بَدَل

Yaitu apabila ada huruf Madd (Alif, ya’, wau) terletak setelah huruf Hamzah.

Contoh :

آمَنَّا

إِيْمَانٌ

أُوْتِيَ

Panjang dari Madd Badal adalah 2 harokat.

5. Madd Iwadh

مَدّ عِوَضٌ

Yaitu apabila ada Waqof (berhenti) yang terjadi pada huruf yang berFathatain (2 fathah).

Contoh :

عَلِيْمًا حَكِيْمًا .

عُلُوًّا كَبِيْرًا .

سَمِيْعًا بَصِيْرًا .

Panjang dari Madd Iwadh adalah 2 harokat.

6. Madd Lazim Mutsaqqol Kilmi

مَدّ لاَزِم مُثَقّ كِلْمِيّ

Yaitu apabila ada Madd Thobi’i bertemu dengan huruf berTasydid didadalam 1 kata.

Contoh :

وَلاَ الضَّالِّيْنَ

الطَّامَّةُ

Panjang dari Madd Lazim Mutsaqqol Qilmi adalah 6 harokat.

7. Madd Lazim Mukhoffaf Kilmi

مَدّ لاَزِم مُخَفَّف كِلْمِيّ

Yaitu apabila ada huruf Madd yang bertemu dengan huruf sukun didadalam 1 kata.

Contoh :

آ ْلآنَ

Panjang dari Madd Lazim Mukhoffaf Kilmi adalah 6 harokat.

8. Madd Lazim Mukhoffaf Harfi

مَدّ لاَزِم مُخَفَّف حَرْفِيّ

Yaitu apabila pada awal suatu surat terdapat salah satu huruf atau lebih yang tergabung dalam kalimat :

{  حَيٌّ طَهُرَ  }

Contoh :

يس

طه

Panjang dari Madd Lazim Mukhoffaf Harfi adalah 2 harokat.

9. Madd Lazim Harfi Musyabba’

مَدّ لاَزِم حَرْفِي مُشَبَّع

Yaitu apabila pada awal suatu surat terdapat salah satu huruf atau lebih yang tergabung dalam kalimat :

{  نَقَصَ عَسَلُكُمْ  }

Madd Lazim Harfi Musyabba’ ada 2 macam yaitu :

a. Mutsaqqol

yaitu apabila terjadi Idghom antara 2 huruf madd tersebut.

Contoh :

الم

b. Mukhoffaf

yaitu apabila tidak terjadi Idghom antara 2 huruf madd tersebut.

Contoh :

ص

ن

ق

Panjang dari Madd Lazim Harfi Musyabba’ adalah 6 harokat.

10. Madd Lin

مَدّ لِيْن

Yaitu apabila ada Ya’ sukun atau Wau sukun setelah Fathah.

Contoh :

الصَّيْف

خَوْفٌ

11. Madd Shilah Qoshiroh

مَدّ صِلَة قَصِيْرَة

Yaitu apabila ada Ha’ Dhomir terletak setelah huruf yang berharokat (hidup).

Contoh :

إِنَّهُ

منْ عِرْضِهِ

رِزْقُهُ

Panjang dari Madd Shilah Qoshiroh adalah 2 harokat.

12. Madd Shilah Thowilah

مَدّ صِلَة طَوِيْلَة

Yaitu Madd Shilah Qoshiroh yang bertemu dengan Hamzah Qoth’i (terpotong / tidak menyambung).

Contoh :

مَا لَهُ أَخْلَدَهُ

عِنْدَهُ إِلاَّ

Panjang dari Madd Shilah Thowilah adalah seperti Mad Jaiz Munfashil.

13. Madd Farq

مَدّ فَرْق

Yaitu Madd yang digunakan untuk membedakan antara pertanyaan dan pernyataan. Sedangkan Madd ini sendiri adalah pertanyaan. Madd Farq hanya ada pada beberapa tempat didalam al-qur’an.

Contohnya seperti lafadz ALLAH dibawah ini :

قُلْ آ للَّهُ أَذِنَ لَكُمْ

آ للَّهُ خَيْرٌ أَمّاَ يُشْرِكُوْنَ

14. Mad Tamkin

مَدّ تَمْكِيْن

Yaitu apabila terdapat huruf Ya’ sukun setelah huruf Ya’ berTasydid dan berharokat Kasroh.

Contoh :

حُيِّيْتُمْ

كُوْنُوْا رَبَّانِيِّيْنَ

Panjang dari Mad Tamkin adalah 2 harokat.

0 komentar

Belajar Ilmu Tajwid 6







Belajar Ilmu Tajwid 6 : Jenis Idghom Yang Lain

Di tutorial yang lalu pada bab nun sukun atau mim sukun kita pernah membahas tentang Idghom. Tapi ternyata masih ada beberapa Idghom yang lain yang belum dibahas yaitu:

1. Idghom Mutamatsilain / Mitslain

اِدْغَامُ الْمُتَمَاثِلَيْنِ / الْمِثْلَيْنِ

Yaitu apabila bertemu 2 huruf yang sama makhroj (tempat keluar huruf) dan sifatnya.

Idghom ini ada 2 macam :

a. Shogir (kecil)

الصَّغِيْرُ

yaitu apabila 2 huruf tersebut yang pertama berharokat Sukun sedangkan yang kedua hidup.

Disini ada pengecualian yaitu 2 huruf tersebut haruslah selain huruf Wau dan Ya’

Hukum bacaan yang Shogir adalah wajib Idghom.

Contoh :

اِضْرِبْ بِعَصَاكَ

إِذْ ذَهَبَ

Khusus untuk yang Mim Sukun bertemu Mim hidup, bisa disebut Idghom Mimi.

Contoh :

وَ لَكُمْ مَا كَسَبْتُمْ

b. Kabir (besar)

الكَبِيْرُ

yaitu apabila 2 huruf tersebut dua duanya hidup

Hukum bacaan yang kabir adalah hanya boleh Idghom (tidak wajib Idghom).

Contoh :

الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ

Boleh dibaca :

الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمْ مَّالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ

وَ قَالَ لَهُمْ

Boleh dibaca :

وَ قَالْ لَّهُمْ

2. Idghom Mutaqoribain

اِدْغَامُ الْمُتَقَارِبَيْنِ

Yaitu apabila bertemu 2 huruf yang berdekatan makhroj dan sifatnya.

Cara membacanya adalah dengan memasukan huruf yang pertama ke dalam huruf kedua.

Bacaan bacaan tersebut di dalam al-qur’an adalah :

a. Tsa’ sukun bertemu dengan Dzal

Contoh :

يَلْهَثْ ذَّالِكَ

b. Ba’ sukun bertemu dengan Mim

Contoh :

اِرْكَبْ مَّعَنَا

c. Qof sukun bertemu dengan Kaf

Contoh :

أَلَمْ نَخْلُقْكُّمْ

3. Idghom Mutajanisain

إِدْغَامُ الْمُتَجَانِسَيْنِ

Yaitu apabila bertemu 2 huruf yang sama makhrojnya tetapi berbeda sifatnya.

Cara membacanya adalah dengan memasukan huruf yang pertama ke dalam huruf kedua.

Contoh contohnya adalah :

a. Ta’ sukun bertemu dengan Tho’

Contoh :

آمَنَتْ طَائْفَةٌ

b. Ta’ sukun bertemu dengan Dal

Contoh :

أُجِيْبَتْ دَعْوَةُ

c. Tho’sukun bertemu dengan Ta’

Contoh :

لَئِنْ بَسَطْتَ

d. Dal sukun bertemu dengan Ta’

Contoh :

لَقَدْ تَابَ

e. Lam sukun bertemu dengan Ro’

Contoh :

قُلْ رَبِّ

f. Dza sukun bertemu dengan Dzo

Contoh :

إِذْ ظَلَمُوْا


0 komentar

Belajar Ilmu Tajwid 5








Belajar Ilmu Tajwid 5 : Hukum Ghunnah Dan Lam Fi’li

A. Hukum Ghunnah :

Apabila menemukan nun ghunnah atau mim ghunnah maka cara membacanya adalah wajib didengungkan. Keterangan lebih lanjut :

1. Nun Ghunnah

نّ

Yaitu adalah huruf nun yang memakai Tasydid

Contoh :

إِنَّمَا

اَلْجِنُّ

2. Mim Ghunnah

مّ

Yaitu adalah huruf mim yang memakai Tasydid

Contoh :

ثُمَّ

فَلَمَّا

B. Hukum Lam Fi’li :

Apabila menemukan Lam Fi’li (huruf lam yang ada pada kata kerja) maka cara membacanya adalah dengan membaca huruf Lam tersebut secara jelas. Baik kata kerja itu Madhi (lampau), Mudhori (sekarang dan akan datang), ataupun amr (perintah). Kecuali jika bertemu dengan huruf Lam atau Ro’ maka cara membacanya dengan memasukan Lam Fi’li tersebut ke huruf Lam atau Ro’ tadi.

Contoh Lam Fi’li yang harus dibaca jelas :

جَعَلْنَا

قُلْ آمَنَّا

Contoh Lam Fi’li yang bertemu huruf Lam atau Ro’ :

بَلْ لاَ يَخَافُوْنَ

قُلْ رَبِّ اغْفِرْ


0 komentar

Belajar Ilmu Tajwid 4







Belajar Ilmu Tajwid 4 : Hukum Lam Ta’rif

Hukum Lam Ta’rif itu adalah :

1. Idzhar Qomariyah

إِظْهَارُ الْقَمَرِيَّةِ

Yaitu apabila ada Lam Ta’rif yang bertemu dengan salah satu huruf yang ada dalam kalimat :

{ اَبْغِ حَجَّكَ وَ خَفْ عَقِيْمَهُ }

Cara membacanya adalah dengan membaca huruf lam tersebut dengan jelas.

Contoh :

اَلْقُرْآنُ

الْفَتَّاحُ

اَلْقَمَرُ

2. Idghom Syamsiyyah

إِدْغَامُ الشَّمْسِيَّةِ

Yaitu apabila ada Lam Ta’rif yang bertemu dengan salah satu huruf yang ada dalam kalimat :

{  طِبْ ثُمَّ صِلْ رَحْمًا تَفُزْ ضِفْ ذَا نِعَمْ

دَعْ سُوْءَ ظَنٍّ زُرْ شَرِيْفًا لِلْكَرَمِ  }

Cara membacanya adalah dengan memasukkan huruf lam tersebut ke huruf sesudahnya sehingga yang terbaca hanyalah huruf sesudahnya dengan memakai Tasydid.

Contoh :

اَلدِّيْنُ

اَلسَّلاَمُ

اَلشَّمْسُ


0 komentar

Belajar Ilmu Tajwid 3


Belajar Ilmu Tajwid 3 : Hukum Mim Sukun

Pada tutorial yang lalu kita membahas masalah hukum nun sukun atau tanwin dan sekarang saatnya kita membahas tentang hukum mim sukun apabila bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah.

KETERANGAN :

Mim Sukun :

مْ

Hukum hukum mim sukun yaitu adalah :

1. Idghom Mimi

اَلإِدْغَامُ الْمِيْمِيُّ

Yaitu apabila ada huruf mim sukun yang bertemu dengan huruf :

{ م }

Contoh :

لَكُمْ مَا كَسَبْتُمْ

وَمَا لَهُمْ مِنَ اللَّهِ

2. Ikhfa’ Syafawi

اَلإِخْفَاءُ الشَّفَوِيُّ

Yaitu apabila ada huruf mim sukun yang bertemu dengan huruf :

{  ب  }

Contoh :

اِعْتَصِمْ بِا اللَّهِ

تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَهٍ

3. Idzhar Syafawi

اَلإِخْفَاءُ الْحَقِيْقِيُّ

Yaitu apabila ada huruf mim sukun yang bertemu dengan salah satu huruf selain huruf Mim dan Ba’ :

Contoh :

نَغْفِرْلَكُمْ خَطَايَاكُمْ

هُمْ يُوْقِنُوْنَ


0 komentar

Belajar Ilmu Tajwid 2


Belajar Ilmu Tajwid 2 : Hukum Nun Sukun Dan Tanwin

Setelah mengetahui pengertian ilmu Tajwid dan cara menyambung istiadzah dan basmallah dengan awal atau akhir surat, sekarang saatnya kita memasuki bagian awal dari ilmu Tajwid tersebut. Disini kita akan membahas hukum nun sukun dan tanwin apababila bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah yang ada dalam al-qur’an.

KETERANGAN :

Nun Sukun :

نْ

Tanwin :

-ً   -ٍ   -ٌ

Hukum hukum nun sukun atau tanwin yaitu adalah :

1. Idzhar Halqi

اَلإِظْهَارُ الْحَلْقِيُّ

Yaitu apabila ada huruf nun sukun atau tanwin yang bertemu dengan huruf :

{ ء  ه  ح  خ  ع غ }

Cara membacanya adalah dengan tetap membaca nun sukun atau tanwin tersebut secara jelas.

Contoh :

مَنْ آمَنَ

سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ

أَنْعَمْتَ

2. Idghom

Idzghom sendiri dibagi menjadi 2 bagian yaitu:

a. Idghom bila gunnah

اَلإِدْغَامُ بِلاَغُنَّةٍ

Yaitu apabila ada huruf nun sukun atau tanwin yang bertemu dengan huruf :

{  ل  ر  }

Cara membacanya adalah dengan memasukan nun sukun atau tanwin tersebut ke huruf sesudahnya dengan tidak memakai gunnah.

Contoh :

مِنْ رَبِّكَ

غَفُوْرٌ رَحِيْمٌ

كُلٌّ لَهُ

b. Idghom Bigunnah

اَلإِدْغَامُ بِغُنَّةٍ

Yaitu apabila ada huruf nun sukun atau tanwin yang bertemu dengan huruf :

{  ي  ن  م  و  }

Cara membacanya adalah dengan memasukan nun sukun atau tanwin tersebut ke huruf sesudahnya dengan memakai gunnah.

Contoh :

مِنْ وَلٍ

مَنْ يَقُوْلُ

بَشِيْرًا وَ نَظِيْرًا

PERHATIAN :

Izhar Wajib

اَلإِظْهَارُ الْوَاجِبُ

Syarat dari Idghom bigunnah adalah harus terdiri dari 2 kata. Tetapi jika ada nun sukun yang bertemu dengan huruf Idghom bigunnah hanya didalam 1 kata, maka hukum bacaannya adalah IDZHAR WAJIB. Dan cara membacanya harus jelas sebagaimana membaca Izhar Halqi. Bacaan Izhar Wajib hanya ada di beberapa tempat saja di dalam al-qur’an sehingga tidak susah membedakannya. Adapun contoh bacaan dari Izhar Wajib tersebut adalah :

اَلدُّنْيَا

بُنْيَانٌ

صِنْوَانٌ

قِنْوَانٌ

3. Iqlab

اَلإِقْلاَبُ

Yaitu apabila ada huruf nun sukun atau tanwin yang bertemu dengan huruf :

{  ب  }

Cara membacanya adalah dengan mengganti huruf nun sukun atau tanwin tersebut menjadi huruf Mim.

Contoh :

مِنْ بَعْدِيْ

سَمِيْعٌ بَصِيْرٌ

أَنْبَأَهُمْ

4. Ikhfa’ haqiqi

اَلإِخْفَاءُ الْحَقِيْقِيُّ

Yaitu apabila ada huruf nun sukun atau tanwin yang bertemu dengan salah satu huruf yang tergabung dalam bacaan :

{ صِفْ ذَا ثَنَا كَمْ جَادَ شَخْشٌ قَدْ سَمَا

دُمْ طَيِّبًا زِدْ فِى تُقًى ضَعْ ظَالِمًا }

Cara membacanya adalah dengan mendengung.

Contoh :

وَ مَنْ تَابَ

قَوْلاً كَرِيْمًا

مِنْ دُوْنِ


1 komentar

Belajar Ilmu tajwid 1


Belajar Ilmu Tajwid 1 : Basmallah Dan Istiadzah

Selamat datang di tutorial belajar ilmu Tajwid di Remaja Risna Ciputat. Kita mengetahui akan pentingnya ilmu Tajwid dalam membaca Al-Qur’an. Karena dengan Tajwid kita akan dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.

Pada tutorial pertama ini kita akan membahas pengertian dari Ilmu Tajwid itu sendiri dan apa fungsi dan hukumnya. Dan selanjutnya akan diteruskan dengan cara menyambung atau memotong bacaan Istiadzah  dan Basmallah dengan Awal atau Akhir dari suatu surat di dalam Al-Qur’an. Jadi, tolong diperhatikan dan mudah mudahan bermanfaat di dunia dan akherat bagi kita !

A. PENGERTIAN TAJWID

- Tajwid adalah sebuah ilmu yang digunakan untuk mengetahui kaidah atau tata cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.

- Fungsinya adalah untuk menjaga lidah dari kesalahan dalam membaca Al-Qur’an. Karena kesalahan dalam membaca Al-Qur’an dapat membuat perubahan arti dari kata atau kalimat yang dibaca.

- Hukum memakainya dalam dalam membaca Al-Qur’an wajib bagi siapa saja yang sudah tahu tentang ilmu Tajwid ini.

- Sedangkan hukum belajar Tajwid itu sendiri Fardhu Kifayah.

B. CARA MENYAMBUNG ATAU MEMOTONG BACAAN ISTIADZAH DAN BASMALLAH DENGAN AWAL / AKHIR SURAT

Bacaan Istiadzah :

أَعُوْذُ بِا اللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

(Audzubillahiminassyaithonirrojim)

Bacaan Basmallah :

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

(Bismillahirrohmanirrohim)

1. Menyambung Atau Memotong Antara Istiadzah, Basmallah , Dan Awal Surat :

a. Memotong semuanya

b. Menyambung antara istiadzah dan basmallah saja

c. Menyambung antara basmallah dan awal surat saja

d. Menyambung semuanya

2. Menyambung Atau Memotong Antara Akhir Surat, Basmallah, Dan Awal Surat Lain :

a. Memotong semuanya

b. Menyambung antara basmallah dan awal surat saja

c. Menyambung semuanya

Yang tidak boleh dilakukan adalah menyambung akhir surat dengan basmallah saja (tanpa menyambungnya dengan awal surat sekaligus). Karena jika membacanya sepeti itu maka bacaan basmallah tadi dikuatirkan akan terlihat seperti bagian dari akhir ayat tersebut.

0 komentar
 
Remaja Risna Ciputat © 2012 | Designed by Canvas Art, in collaboration with Business Listings , Radio stations and Corporate Office Headquarters